NUNU LOVE CHULIE, TETEM, ONYU

Senin, 10 Januari 2011

KANKER SERVIKS

Awalnya saya tidak begitu tertarik untuk menulis mengenai Kanker Serviks namun setelah perayaan HKN (Hari Kesehatan Nasional ) 2010 yang diadakan oleh POLTEKKES KEMENKES Banjarmasin saya jadi tertarik untuk menulis tentang ini. Saat perayaan setiap jurusan di POLTEKKES mengadakan pelayanan kesehatan gratis dan kami dari jurusan kebidanan juga memberikan pelayanan kebidanan gratis diantaranya adalah pemberian konsultasi mengenai kaker serviks dan kebetulan saya yang kebagian jadi konselornya.

A. Pendahuluan

Kanker serviks merupakan momok yang sangat menakutkan bagi kaum wanita. Bagaimana tidak, diantara semua tumor ganas ginekologik kanker serviks menduduki peringkat pertama di Indonesia. Estimasi di Indonesia kejadian kasus baru 80 – 100 kasus baru per 100.000 penduduk dengan umur penderita antara 30 – 60 tahun, terbanyak antara 45 – 50 tahun.

B. Pengertian

Kanker serviks adalah keganasan primer pada serviks uteri. Didahului dengan adanya lesi pra kanker cukup panjang yang disebut Cervikal Intraephitelial Neoplasia (CIN).

C. Etiologi

Penyebab langsung dari kanker serviks belum diketahui secara pasti. Namun ada faktor risiko yang memungkinkan terjadinya kanker serviks :

1. Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual

2. Belum kuat menerima rangsangan sperma ( hubungan seksual pertama kali pada usia di bawah 16 tahun)

3. Perokok. Nikotin berpengaruh pada seluruh selaput lendir tubuh. Nikotin adalah zat oksidator yang berpengaruh jelek pada sel tubuh. Pada wanita perokok squamo columnar junction (lapisan pada mulut rahim yang terletak di bawah squamosa) menjadi lebih sensitive terhadap rangsangan sperma sehingga mudah terjadi perubahan sel (terjadi neoplasia sehingga sel sehat menjadi sel kanker)

4. Terinfeksi HPV (Human Papilloma Virus) tipe 16 atau 18.

5. Memiliki pasangan seksual berganti – ganti

6. Multigravida (wanita yang hamil lebih dari sekali)

7. Status sosial ekonomi yang rendah (hygiene seksual yang jelek)

8. Mengabaikan kebersihan alat genital yang memudahkan terjadinya servisitis.

D. Patologi

Karsinoma serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (fortio) dan endoserviks kanalis servikalis yang disebut sebagai Squamo Columnar Junction (SCJ).

Pertumbuhan tumor :

1. Eksofitik : mulai dari SCJ ke lumen vagina

2. Endofitik : mulai dari SCJ ke stroma serviks

3. Ulseratif : mulai dari SCJ merusak serviks berupa ulkus (koreng).

Serviks yang normal secara alami akan mengalami proses metaplasia (erosi). Perubahan pra kanker serviks menjadi kanker serviks memerlukan waktu 10 tahun.

Tipe Karsinoma berdasarkan jenis

1. Karsinoma Skuamosa

2. Adeno Karsinoma

3. Karsinoma Adenoskuamosa

4. Clear Cell

5. Small Cell Carsinoma

E. Stadium

1. Stadium 0

Karsinoma insitu (KIS), karsinoma intraepithelial, membran basalis masih utuh.

Terapi untuk kanker serviks stadium 0 adalah dengan konisasi (pemotongan serviks). Kesembuhannya 100%.

2. Stadium I

Kanker sudah mengenai daerah serviks.

· Stadium Ia

Karsinoma makro infasif, merusak membrane basalis dan sel tumor sudah memasuki stroma tidak lebih 3 mm, sel tumor tidak terdapat dalam pembuluh limfa atau pembuluh darah.

· Stadium Ib occ (Ib occult = Ib yang tersembunyi)

Secara klinis tumor belum Nampak sebagai karsinoma, tetapi pada pemeriksaan histologik ternyata sel tumor telah mengadakan invasi stroma melebihi Ia

· Stadium Ib

· Secara klinis telah diduga adanya tumor, invasi ke dalam stroma serviks.

3. Stadium II

Keganasan sudah menjalar ke 2/3 bagianatas vaginadan parametrium, tidak sampai dinding panggul.

· Stadium IIa

Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari infiltrate tumor.

· Stadium IIb

Penyebaran ke parametrium uni/bilateral tetapi belum sampai dinding panggul.

4. Stadium III

Penyebaran sudah mencapai 1/3 bagian distal vagina atau ke parametrium sampai dinding panggul.

· Stadium IIIa

Penyebaran 1/3 distal vagina, tidak sampai dinding panggul.

· Stadium IIIb

Penyebaran sudah sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul atau proses pada tingkat I atau II, tetapi sedah ada gangguan faal ginjal.

5. Stadium IV

Keganasan telah ke luar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rectum dan /atau kandung kemih (secara histologik), atau telah terjadi metastasis ke luar panggul atau ke tempat - tempat yang jauh.

· Stadium IVa

Proses sudah ke luar dari panggul kecil, atau sudah menginfiltrasi mukosa rectum dan atau kandung kemih.

· Stadium IVb

Telah terjadi penyebaran jauh.

F. Gambaran Klinis

1. Awal – awal keputihan bersemu darah

2. Keputihan berbau busuk dan bersemu darah.

3. Perdarahan. Biasanya terjadi setelah melakukan hubungan seksual (post coital bleeding).

4. Rasa nyeri (pada stadium lanjut).

5. gangguanBAB dan BAK

Apabila sel kanker mengakibatkan pembuntuan saluran kencing (ureter) terjadi uremia. Kematian biasanya karena : 1. Uremia, 2. Perdarahan yang tidak bisa dihentikan. Perdarahan kadang dicegah dengan tampon yang dicelupkan pada asam asetat supaya pembuluh darahnya buntu.

G. Diagnosa

Ditegakkan dengan biopsi, ditemukan sel karsinoma dan jenis sel secara patologi anatomi (P.A.)

Urutan diagnostik :

1. Pap Smear

2. Kolposkolpi

3. Biopsy

4. Konisasi

H. Pencegahan

1. Pap Smear

Suatu pemeriksaan lendir serviks lalu dioleskan ke object glass ,dikeringkan. Setelah itu direndan dengan alcohol 96% kemudian di kirim ke laboratorium patologi anatomi. Di laboratorium diberi pewarna dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui apakah ada kecurigaan ke arah ganas atau tidak.

2. IVA (Inspeksi Visual Asam asetat)

Asam asetat 3 – 5% disemprotkan ke fortio . Asam asetat akan diikat oleh sel – sel yang rusak. Fortio yang tadinya merah jika mengikat asam asetat menjadi putih.

I. Prognosis

Tergantung pada :

1. Umur

2. Keadaan umum

3. Tingkat keganasan

4. Cirri histologik sel tumor

5. Kemampuan ahli atau tim yang menangani

6. Sarana pengobatan yang ada

J. Ramalan bisa hidup sampai 5 tahun

Stadium 0 : 100%

Stadium I : 85 – 90 %

satdiumII : 70%

stadium III : 50%

stadium IV: 15 – 25 %

Itulah yang saya ketahui mengenai kanker serviks menurut sumber yang saya baca dan yang saya pelajari di kampus. Tidak lupa saya ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah mengirimkan dr. Suharto, S.pOG sebagai perantara menyampaikan ilmu ini kepada kami.

0 komentar:

Posting Komentar