NUNU LOVE CHULIE, TETEM, ONYU: Ketuban Pecah Dini

Selasa, 08 November 2011

0

Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI
A.    Pengertian
1.      Ketuban pecah sebelum waktunya/ ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan (Prawirohardjo,S. 2008).
2.      Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan / sebelum inpartu, pada pembukaan <4 cm    (fase laten). (Joseph HK dan M. Nugroho S, 2010).
Jadi   dapat disimpulkan ketuban pecah dini ialah pecahnya selaput ketuban sebelum masa permulaan persalinan dimulai atau pada pembukaan kurang dari 4 cm.  Bila ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut  KPD preterm. KPD preterm terjadi sekitar  pada 1% kehamilan. Bila ketuban pecah dini yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum persalinan sebelum waktunya melahirkan disebut KPD yang memanjang.
           
B.     Etiologi
Penyebab Ketuban KPD masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Namun, kemungkinan faktor predisposisinya adalah :
1.      Infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenderen dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa  menyebabkan terjadinya KPD.
2.       Serviks yang inkompeten
Kanalis servikalis  yang selalu terbuka oleh karena kelainan serviks uteri  (akibat persalian,  curettage).
3.      Tekanan intrauterine yang meningkat atau meniggi secara berlebihan (overdistensi uterus) misalnya trauma, hidramnion, gamely.
4.      Trauma yang didapat misalnya hubungan seksual, pemeriksaan dalam, maupun amniosintesis yang menyebabkan terjadinya KPD karena biasanya disertai infeksi.
5.      Kelainan letak
Misalnya pada letak sungsang sehingga tidak ada bagian yang menutupi  pintu atas panggul (PAP) yang dapat mengalami tekanan terhadap  membran bagian bawah.
6.      Factor lain
a.       Factor golongan darah, akibat golongan darah ibu dan anak tidak sesuai dapat menimbulkan kelemahan bawaan termasuk kelemahan jaringan kulit ketuban.
b.      Faktor disproporsi antara kepala janin dan panggul ibu.
c.       Factor multigraviditas  , merokok dan perdarahan antepartum.
d.      Defisiensi gizi dari tembaga   atau asam askorbat (vitamin C).
C.     Tanda dan Gejala
1.      Keluarnya cairan ketuban yang merembes dari vagina
2.      Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut  masih merembes    atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah.
D.    Diagnose
Menegakkan diagnose KPD  secara tepat sangat penting  karena diagnose  yang positif palsu berarti melakuakn intervensi seperti melahirkan bayi terlalu awal  atau melakukan seksio sesaria yang sebetulnya  tidak ada indikasinya. Sebaliknya diagnose yang negative palsu berarti akan membiarkan ibu dan janin mempunyai resiko infeksi yang mengancam kehidupan janin, ibu atau keduanya.  Oleh karena itu diperlukan diagnose  yang cepat dan tepat.
Diagnose KPD ditegakkan dengan cara :
1.       Anamnesa
Penderita merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan cairan yang banyak  secara tiba  - tiba dari jalan lahir.  Cairan berbau khas, his belum teratur atau  belum ada, dan belum ada pengeluaran lendir darah.
2.      Inspeksi
Pengamatan dengan mata biasa, akan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban baru pecah dan cairan ketuban masih banyak, pemeriksaan ini akan lebih jelas.
3.      Pemeriksaan dengan speculum
Pemeriksaan speculum pada KPD akan tampak keluar cairan dari ostium uteri  eksternum (OUE), kalau belum juga tampak keluar, fundus uteri ditekan, penderita diminta batuk, mengejan, atau bagian terendah digoyangkan, akan tampak keluar cairan dari ostium uteri  dan terkumpul pada fornik anterior.
4.       Pemeriksaan dalam
Di dalam vagina didapat  cairan dan  selaput ketuban tidak ada lagi. Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan toucher perlu dipertimbangkan,  pada kehamilan kurang bulan yang belum dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam. Karena pada waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan mengakumula segmen bawah rahim dengan flora vagina yang normal. Mikroorganisme tersebut bisa dengan cepat menjadi pathogen.      

0 komentar:

Posting Komentar